Ahad, 28 April 2013

Yaman Bumi Yang Di Doakan Ar-Rasul Saiyiduna Muhammad SAW


Rasulullah SAW bersabda: ”Datang kepada kalian penduduk Yaman mereka lebih ramah perasaannya dan lebih lembut hatinya, iman adalah penduduk Yaman dan hikmah kemuliaan ada pada penduduk Yaman .” (Shahih Al Bukhari)

Penduduk Yaman hatinya sangat lembut, perasaannya sangat berkasih sayang, dan iman ada pada penduduk Yaman serta rahsia hikmah juga ada pada penduduk Yaman, iaitu penduduk Hadramaut tempat berhijrahnya Al-Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir dari Baghdad. Kebanyakan penduduk Yaman adalah orang yang berlemah lembut hatinya, sebagimana hadis Nabi namun kerana terlalu berlemah lembut dan ramah, sangat baik dan sopan tidak mahu mengganggu orang lain maka zaman sekarang ramai para pengganas yang masuk ke Yaman dan sembunyi disana, kerana orang-orang Yaman tidak suka bermusuhan dan tidak suka berprasangka buruk, tetapi sekarang nama Yaman buruk dikatakan Yaman sebagai sarang pengganas, sungguh demi Allah tidak demikian kerana ulama ahlu Yaman sejak berabad–abad tahun yang lalu didakwahi pertama kali oleh sayyidina Ali bin Abi Thalib kw dan sayyidina Mu’adz bin Jabal ra.

Sayyidina Mu’adz bin Jabal ke Yaman Utara dan sayyidina Ali bin Abi Thalib ke Yaman Selatan, Hadramaut.
Demikian dakwah kedua sahabat ini membuka Yaman menjadi wilayah muslimin, dan disabdakan oleh Rasul yang berdoa:

ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺷَﺎﻣِﻨَﺎ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲْ ﻳَﻤَﻨِﻨَﺎ

“ Ya Allah limpahkanlah keberkahan untuk wilayah Syam, Ya Allah limpahkanlah keberkahan untuk Yaman“

Syam adalah wilayah Jordan dan sekitarnya , mengapa Rasulullah mendoakan keberkahan untuk wilayah yaman?, kerana beliau mengetahui bahawa nanti setelah baginda wafat akan ada Al Imam Ahmad Al Muhajir keturunan beliau hijrah ke Yaman dari Baghdad dan kemudian terus menyebar. Ketika ini negeri muslimin terbesar di dunia adalah Indonesia , dan yang membawa Islam ke Indonesia adalah penduduk Yaman dari keluarga Al-Hamid, As Saggaf, Al-Habsy dan As-Syathiry, Assegaf dan lain-lain, yang menyebar ke pedalaman-pedalaman Papua,Sulawesi, Pulau Jawa, mereka rela berdakwah dengan memainkan wayang mengenalkan kalimat syahadah, mereka berjuang dan berdakwah dengan kelembutan tanpa senjata, tanpa kekerasan, tanpa pasukan, tetapi mereka datang dengan kedamaian dan kebaikan. demikian dari mana datangnya? sudah dikhabarkan dan didoakan oleh Mabi Muhammad SAW:

ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺷَﺎﻣِﻨَﺎ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲْ ﻳَﻤَﻨِﻨَﺎ

“Ya Allah limpahkanlah keberkahan untuk wilayah Syam, Ya Allah limpahkanlah keberkahan untuk Yaman”

Penyebaran islam terbesar adalah dari Yaman kerana negeri terbesar di muka bumi adalah Indonesia , dan Indonesia diislamkan oleh penduduk Yaman dari para Habaib kita , dan inilah keberhasilan terbesar di muka bumi, karena di negeri-negeri yang lain jumlah muslimin tidak seramai di Indonesia, padahal tidak ada para sahabat Rasul yang sampai ke Indonesia, maka dari mana keberhasilan itu datang tentunya dari penduduk Yaman, iaitu dari para Habaib nya, dari mana mereka? dari doa Sayyidina Muhammad SAW.

Lalu ketika sang Nabi mendoakan keberkahan untuk wilayah Syam dan Yaman maka diantara sahabat ada yang berkata:


“Wilayah Najd juga wahai Rasulullah", tetapi Rasul diam kemudian mendoakan lagi ‘penduduk Syam dan Yaman’, dan diantara sahabat ada yang berkata lagi: “Dan wilayah Najd wahai Rasul", (Najd adalah suatu wilayah pegunungan di Saudi Arabia), dua kali sahabat meminta Rasulullah untuk mendoakan Najd, dan untuk yang ketiga kalinya Rasul menjawab: “Akan muncul goncangan dan fitnah dari tempat itu, dan terbitnya tanduk syaitan dari Najd."

Demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Dan muncul zaman sekarang yang membid’ahkan Maulid, yang mengharamkan majlis zikir, yang memusyrikkan orang yang berziarah, maka semua itu muncul dari Najd, (Ibn Abdul wahab adalah dari Najd dan lahir di Najd) dan hal itu diketahui oleh sayyidina Muhammad 14 abad yang silam.

"Wahai Allah kami memohon pengampunan-Mu Ya Rahman Ya Rahim, jika Engkau belum memaafkan kami dalam kehidupan ini maka pastilah kami melewati penghapusan didalam api neraka, maka kami meminta wahai Yang Maha Mendengar dan Maha menjamu di istana keridhaan-Mu Ya Allah. Wahai hadirin yang hadir di malam agung ini, kau tidak akan bisa menyeru Allah kecuali diizinkan-Nya, dan kau telah dizinkannya bergetar bibirmu memanggil nama-Nya, maka dengan izin itu masuklah ke dalam gerbang keridhaan untuk membuka hati kita dengan cahaya keindahan nama-Nya."

*Kalam Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

test

test